Senin, 15 Oktober 2012



EMPAT WANITA DAN ULAR SANCHA " BOEDHAE "
 

Obyek Wisata Curugsewu merupakan Icon Pariwisata Kab. Kendal yang terkenal dengan curugnya (air terjun) yang bertingkat dan keindahan panorama pegunungannya, kesejukan udara serta keindahan tamannya. Di kawasan curug tersebut banyak sekali dikunjungi wisatawan muda mudi khususnya yang sedang di mabuk asmara, akan betah disana karena udara yang sangat segar dan panorama alam yang asri.  Obyek Wisata curug sewu juga terdapat gardu pandang. wisatawan dapat menikmati pemandangan alam pegunungan sekitar dengan leluasa. Beberapa tahun yang lalu  Obyek wisata Curugsewu digegerkan dengan kehadiran Satwa melata berupa ular Phiton terbesar di dunia dengan panjang 14 m, hingga ada wisatawan Amerika khusus  datang ke Curugsewu untuk melihat ular tersebut.  namun seiring waktu ular itupun mati. Mulai hari kamis kliwon  tangga 18 Oktober 2012 kandang  satwa terkenal tersebut di huni oleh satwa melata dengan panjang 5 meter  berat 45 kg. Berumur lima tahun. Ular tersebut sejenis Sancha yang diberi nama Sanca " Boedhae." 
Boedhae didapat dari seseorang teman kepala Bidang Pariwisata ( Drs. Soedjarwanto) yang berdomisili di Semarang, ular dipelihara cukup lama. Sebelum menghuni kandang  Kebun Binatang Jurang Kencono Boedhae singgah terlebih dahulu di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kendal beberapa hari. Beberapa karyawan Disbudpar khususnya ibu-ibu memberanikan diri untuk bisa memegang Boedhae yang sudah dijinakkan oleh pawang Binatang dari Bonbin Jurang Kencono yang juga sebagai Pawang Gajah yaitu Kisworo. Curugsewu kini serius berbenah disamping untuk kepuasan pengunjung juga untuk menyambut Visit  Jateng 2013 yang dicanangkan Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Kini pengelola maupun para pelaku teknis obyek pariwisata Kab. Kendal dituntuk untuk lebih profesional agar tercapai tujuan pesona wisata dan pengembangan sumber daya manusia agar target pendapatan dari sektor tersebut terpenuhi.



Kisworo - Pawang Binatang Taman Satwa Jurang Kencana Curugsewu Kendal
 

Minggu, 14 Oktober 2012

 FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN RAKYAT ke-6
sebagai ajang adu prestasi seni tradisi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kendal Tahun 2012 mulai tanggal 3 sampai dengan 7 Oktober 2012 menyelenggarakan Seni Pertunjukan Rakyat ( FSPR ) ke-6 bertempat di halaman Kecamatan Pegandon. FSPR ke-6 ini pesertanya terdiri dari  perwakilan tiap kecamatan se Kabupaten Kendal. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Seksi Kesenian Bidang Kebudayaan  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kendal. Acara tersebut rencana akan di buka oleh Kepala Dinas Budpar namun karena beliau mendampingi peserta Kelompok Sadar Wisata (Dawis) ke Taman Budaya Surakarta (TBS) sehingga pembukaan diwakili oleh Kabid Kebudayaan Budi Santoso, S.Pd.M.Pd. 

Sungguh kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat pegandon dan sekitarnya yang sangat haus akan hiburan. Disamping itu FSPR ini bertujuan sebagai ajang unjuk kebolehan group kuda lumping ataupun barongan. FSPR dinilai oleh juri yang berpengalaman  dari Bidang Kebudayaan tiga orang dan dari Dewan Kesenian Kendal (DK-2) dua orang. Setiap hari yang tampil sebanyak 5 group dimulai pukul 08.00 WIB.

Pengumuman hasil FSPR ke-6 diumumkan pada tanggal 6 Oktober 2012 saat penutupan yang dibacakan oleh Kabid Kebudayaan dengan hasil sebagai berikut :
Penyaji Terbaik ( Ngesti Warga Budaya - Penyangkringan Weleri ), Tata Gerak (koreografi) Terbaik (Trisna Budaya-Dk. Watulawang Limbangan ), Penyaji Kreasi Terbaik (Turonggo Kinasih - Tamanrejo Sukorejo), Tata Rias dan Busana Terbaik (PBRC Macan Putih - Cepiring), Tata  Iringan Terbaik (Turonggo Wijoyo Mudho-Krajan Kediten Plantungan), Penyaji Favorit (Turonggo Tri Madyo Utomo-Dk Kalipuru Kalirejo Singorojo. Para penyaji terbaik mendapatkan Trophy, Piagam dan sejumlah uang Pembinaan.

Dalam acara tersebut juga  disampaikan penghargaan kepada Seniman Berprestasi (Ismanto-Gemuh), Pelatih seni berdedikasi (Puryono Junaidi - Guru SMA 1 Sukorejo) dan Pamong Seni beratensi (Briptu Agus Widodo Limbangan), Penghargaan berupa piagam, trophy dan sejumlah uang.

Penutupan FSPR ditutup dengan penampilan wayang kulit oleh dalang Bocah Muhammad Farhan Al Fawwas (pemenang lomba Dalang dalam rangka Hari Jadi Kab. Kendal Tahun 2012) dari Ds. Sapen Sukorejo dengan lakon Anoman Duta dan Dalang Two in one, Sukamdani GC dari pegandon serta Sutoro HB dari ngampel membawakan lakon  Kunjara Karna.